Bahan - bahan
- 800 g ikan patin, potong-potong
- 1.200 ml air (air secukupnya untuk kuah)
- 2 batang serai, memarkan
- 3 lembar daun salam
- 3 lembar daun jeruk
- 2 sdm asam jawa, larutkan dengan 3 sdm air panas
- 2 sdm kecap manis
- 1/2 sdt gula, 1 sdt garam (atau sesuai selera)
- 1/2 sdt merica bubuk
- 5 siung bawang merah, iris
- 4 siung bawang putih, iris
- 2 buah tomat, potong-potong
- 1 sdm minyak untuk menumis
- 5 cabai rawit utuh (opsional)
- 100 g nanas potong (opsional — tambah rasa asam-manis)
Cara memasak
- Persiapan ikan: Cuci potongan ikan, beri sedikit garam, diam 5 menit lalu bilas agar bau amis berkurang.
- Rebus kaldu: Didihkan 1.200 ml air bersama serai, daun salam, dan daun jeruk pada api sedang.
- Tumis bumbu: Panaskan minyak; tumis bawang merah & bawang putih hingga harum. Masukkan tumisan ke panci rebusan.
- Masak ikan: Masukkan ikan, nanas (jika pakai), dan tomat. Masak 8–10 menit hingga daging ikan empuk dan mudah lepas dari tulang.
- Rasa & penyelesaian: Tambahkan larutan asam jawa, kecap manis, gula, garam, dan merica. Cicipi dan koreksi rasa. Masukkan cabai rawit jika suka pedas.
- Sajikan: Setelah rasa pas, matikan api. Sajikan pindang patin hangat dengan nasi putih atau lalapan.
Tips:
- Untuk kuah bening dengan rasa asam yang segar, gunakan asam jawa secukupnya; tambahkan sedikit air asam jika ingin lebih asam.
- Jika patin terlalu berlemak, rebus sebentar dan buang air pertama, lalu gunakan air bersih untuk membuat kuah.
- Ganti kecap manis dengan sedikit gula aren jika ingin aroma karamel alami.
Variasi
Bisa diganti dengan ikan bandeng atau ikan kakap. Untuk versi pedas, haluskan cabe rawit bersama bawang dan tumis bersama bumbu.